RAGAM BUDAYA KEPULAUAN PAPUA: TRADISI BAKAR BATU
Oleh : Naila Putrinda Yulianti
SMA Laboratorium UM
https://1001indonesia.net/asset/2018/04/Tradisi-Bakar-Batu-Papua.jpg
Indonesia
kaya akan budaya dan bahasa yang tersebar dari Sabang sampai Marauke. Bisa
dikatakan bahwa Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki beragam budaya
mulai dari bahasa, pakaian, dan rumah adat. Salah satu daerah yang memiliki
banyak budaya adalah Papua. Selain memiliki sumber daya alam yang melimpah,
Papua juga terkenal dengan banyaknya jumlah suku yang mereka miliki. Setiap
suku di Papua memiliki budaya dan tradisi yang berbeda-beda, tradisi yang ada
pun memiliki makna yang dalam di setiap upacara pelaksanaannya. Salah satu
bentuk tradisi di Papua yaitu tradisi bakar batu.
Tradisi
bakar batu atau yang biasa disebut barapen
dalam Bahasa Biak merupakan salah satu tradisi yang dilakukan di daerah
Papua. Tradisi ini memiliki makna mendalam yaitu sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Tuhan YME dan juga sebagai bentuk kegiatan silaturahmi antarwarga
sekampung untuk meningkatkan solidaritas. Tradisi ini disebut bakar batu karena
dalam pelaksanaannya, batu benar-benar dibakar hingga panas. Fungsinya yaitu
untuk mematangkan daging dan bahan pangan yang akan menjadi santapan seluruh
warga. Tradisi ini sudah diwariskan dari generasi terdahulu hingga generasi
saat ini. Hingga saat ini, masih terdapat banyak suku di Papua yang tetap
menjalankan tradisi ini khususnya di daerah Lembah Baliem, Paniai, Nabire, Pegunungan Tengah,
Pegunungan Bintang, Jayawijaya, Dekai, dan Yahukimo.
Umumnya tradisi ini dilakukan untuk menyambut
kebahagiaan, seperti kelahiran, perkawinan adat, dan penobatan kepala suku.
Prosesi ritual tradisi ini dimulai dari para kaum laki-laki yang mencari dan
menyiapkan kayu juga bebatuan yang tidak mudah pecah. Sedangkan kaum perempuan
mengumpulkan bahan pangan seperti ubi jalar, singkong, jagung, sayur-sayuran,
daun pisang hingga daging yang akan dimasak. Setelah semua bahan siap, akan
dilakukan prosesi ritual upacara bakar batu dengan menyusun beberapa lapisan
seperti berikut:
1.
pada dasar galian lobang
terdapat kayu dan batuan yang telah ditumbuk dan dibakar diatas perapian hingga
menjadi panas membara.
https://i.ytimg.com/vi/y_t_tYSTWCo/maxresdefault.jpg
2.
lapisan pertama berada
diatas galian lobang, lalu terdapat daun rumput seperti alang-alang sebagai
alas dari lapisan pertama itu. Pada lapisan ini terdapat daging yang sudah
diiris-iris kemudian diletakkan diantara tumpukkan daun pisang juga batuan
panas.
3.
lapisan kedua terdapat
ubi jalar, singkong, jagung, dan sayur-sayuran yang diletakkan diatas daun dan
ditutup dengan daun lagi.
4. pada
lapisan tumpukan paling atas akan ditumpuk dengan batuan panas yang kemudian ditutup
dengan daun pisang dan alang-alang sebagai lapisan terakhir dari tumpukan bakar
batu.
Tumpukan
lapisan yang telah tersusun itu akan dimasak selama 1 jam hingga matang.
Setelah matang, semua warga akan berkumpul dan menikmati hidangan yang tersedia
secara bersama-sama.
Posting Komentar